Pengenalan Manajemen Waktu Barakah
Manfaat Mengatur Waktu Secara Bijak
Evaluasi & Introspeksi Harian untuk Produktivitas
Strategi Pembagian Waktu Harian
Sistem Prioritas Tugas 4 Kategori
Membangun Peta Jalan Hidup Berkah
Kesimpulan & Motivasi Manajemen Waktu
Tips Seorang Muslim Mengatur Waktu Secara Produktif
Setiap dari kita memiliki cara unik nya untuk mengatasi berbagai masalah dalam hidup, tentunya jika diusahakan dengan baik dan benar. Namun cara agar bisa menjadi lebih produktif yang akan kita bahas setelah ini bisa jadi berbeda-beda maksud dan penyampaiannya hanya saja pada intinya tujuan nya sama.
Evaluasi & Introspeksi Diri Setelah Magrib Atau Isya
Mengapa itu penting, jelas karena hidup kita kadang dapat berubah-ubah. Evaluasi hidup membuat kita semakin kuat menjalani hidup dan mampu mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan kita di masa mendatang.
Sedangkan introspeksi akan memberikan peluang pada kita dalam merencanakan hal-hal yang matang setelah belajar dari pengalaman-pengalaman hidup sebelumnya.
Apa bedanya evaluasi hidup & introspeksi diri adalah pusat fokus dimana evaluasi hidup berfokus pada kualitas & kuantitas aktivitas tugas yang telah dilakukan sedangkan introspeksi diri mengenal lebih jauh akan kesadaran diri yang lebih berharga ini.
Mengapa dilakukan setelah magrib atau isya — tentu, tidak ada cara pasti untuk melakukan aktivitas ini namun dari hasil yang telah saya sendiri praktekan itu lebih memuaskan daripada di lakukan di pagi atau sore hari.
Alasannya saat di lakukan di malam hari, yang mana malam sejatinya adalah waktu untuk istirahat sehingga memberikan keluasaan kita untuk menggunakan waktu itu seefektif mungkin.
Sedangkan pada waktu lainnya atau pun setelah E&I (Evaluasi & Introspeksi) bisa digunakan secara maksimal. Satu hal yang perlu di garis bawahi adalah tidak ada hasil yang benar-benar perfek alias sempurna jadi jika sewaktu-waktu kita gagal melakukan aktivitas ini jangan terlalu menyalahkan diri sendiri toh ada hari-hari berikutnya, insyaallah.
Pada bagian E&I ada bagian-bagian yang sangat fundamental bagi saya yang bisa dipraktekan sebagai pemula untuk hidup lebih berkah, yaitu:
1. Menetapkan 4 Tugas Harian
2. Memberikan Skor Hasil Tugas
3. Menganalisa Kepuasan 1 – 5
4. Menetapkan 3 Rasa Syukur Mingguan
5. Menganalisa 1 Problem/Masalah Hidup
6. Menetapkan PR (Karir/Profesional & Pribadi/Personal)
7. Berdo’a Untuk Kebaikan Dalam Hidup
8. Buatlah Kutipan Singkat Dari Pengalaman
Selanjutnya, kita akan bahas satu persatu nilai-nilai penting serta manfaat di balik tugas-tugas di atas mengapa perlu terutama untuk mencapai berkah dalam hidup.
Menetapkan 4 Tugas Harian
Kita akan bertanya-tanya mengapa hanya 4 tugas saja bukannya aktivitas harian kita itu beragam dan padat. Oke, bisa juga tetapi mari kita bahas dulu mengapa 4 tugas yang saya pilih disini.
Sebenarnya sah-sah saja berapapun tugas yang kita jalankan dari pada tidak melakukan aktivitas harian sama sekali. Namun ada baiknya jika kita menetapkan mana tugas yang prioritas & opsional (kadang-kadang).
Dalam bagian ini kita perlu kiranya memahami rumus sistem superioritas. Tenang saja, rumus ini tidak serumit hitung-hitungan tetapi ini sebagai kode yang memudahkan kita lebih memahami, berikut:
• Penting tapi Mendesak yaitu P+M
• Penting tapi Tidak Mendesak yaitu P+TM
• Mendesak tapi Tidak Penting yaitu M+TP
• Tidak Penting tapi Tidak Mendesak yaitu TP+TM
Dalam setiap bagian hanya kita sendiri yang paling tahu tentang mana yang penting, mendesak, tidak sama sekali dari keduanya atau salah satunya. Tentu saja, setiap diri kita unik yang memiliki potensi berbeda dari kebanyakan orang maka dari hari ini jadilah dirimu sendiri.
Kembali pada pembahasan dalam menentukan seberapa banyak tugas tidak ada peraturan yang baku tentang itu namun saya sendiri saat ini lebih nyaman 4 tugas prioritas dalam sehari sedangkan tugas opsional terserah saya wkwkwkk.
Kenapa saya tidak menganjurkan menetapkan tugas prioritas terlalu banyak atau terlalu sedikit. Ya, bagi saya setiap orang kreatif dan kritis sulit untuk selalu terikat pada hal yang membuatnya terkurung sehingga membuat kita lebih kaku.
Coba tetaplah fleksibel namun tetap mengutamakan tugas prioritas kita kepada tujuan. Contoh 4 tugas yang misalnya telah kita tetapkan.
1. Membangun Personal Branding
2. Mendesain Konten Sosmed
3. Belajar Tutorial Desain Konten
4. E&I
Kalo kita perhatikan tugas ini bervariasi bukan, namun bukan itu coba kita cermati lagi maka sebenarnya tugas itu hanya berfokus untuk membangun personal branding nya sendiri adapun dibawahnya hanya untuk penambah tugas-tugas namun tetap selaras pada poin utamanya.
Cara ini lebih baik daripada menetapkan hanya satu tugas harian karena bisa membuat pesannya terlalu universal maupun mencangkup luas. Selanjutnya, bagaimana kalo contoh 4 tugas ini.
1. Bikin Komik Strip buat Update di Instagram
2. Belajar Fiqih Muamalah atau Ekonomi Syariah
3. Nonton Tutorial buat Identitas Merek di Youtube
4. E&I
Ada yang salah dari tugas ini — tidak salah, tetapi cukup merepotkan memori otak kita memprosesnya namun tidak berarti itu hal yang keluar dari cara kita belajar untuk menjadi lebih produktif.
Memberikan Skor Hasil Tugas
Nah, setelah sampai pada tugas E&I (Evaluasi hidup & Introspeksi diri) dari 4 tugas ini saat nya menganalisis tugas-tugas yang selesai dilakukan dengan yang tidak.
Misalkan tugas yang selesai kita bilang win sedangkan yang tidak kita bilang lose. Maka jika kita hanya menyelesaikan 2 dari 4 tugas berarti hasil skor akhirnya adalah win 2 vs lose 2 (draw). hehhe
Akan lebih mengasyikan apabila kita menikmati setiap tantangan hidup kita sendiri seperti game namun ini benar-benar akan mengubah hidup kita dalam jangka panjang, insyaallah.
Saya biasanya ketika membuat tugas maka akan membuat berupa balok persegi di setiap awal catatan tugas yang ditetapkan. Setelah di tugas E&I saya coba untuk mencontreng mana tugas selesai dan mana tugas yang gagal atau belum selesai.
Makna pemberian skor dalam suatu tugas harian yang memberikan kita ingatan jelas untuk perubahan dan dorongan yang lebih baik, setelah selesai semuanya maka kita bisa memberikan reward harian secukupnya.
Menganalisa Kepuasan 1 – 5
Ingatlah, agar tetap jujur dengan diri sendiri, seberapa lelah hari ini kita, atau seberapa puasnya hari ini kita. Menganalisa kepuasaan sama saja dengan mengevaluasi kualitas hidup harian kita.
Kita bisa menambah tugas ini cukup sebagai poin final yang menyimpulkan keadaan kita seharian dari angka 1-5. Dari Sangat tidak puas (1), Tidak puas (2), Cukup puas (3), Puas (4) & Sangat puas (5).
Atau ide baru yang terlintas saya di kepala saat menulis artikel kita bagaimana dengan membuat 5 bintang mirip seperti kotak centang namun bedanya kita cukup mengisi kotak itu tanpa di centang misal hasilnya cukup puas berarti meraih 3 bintang dari 5 bintang. Bingung, skip ajah wkwkkk.
Makna memberikan kepuasan harian seperti ini terutama melatih kejujuran kita kepada diri sendiri. Kadang-kadang kita sibuk menjadi perhatian orang atau berempati kepada temen dekat atau pasangan. Namun kita, abai terhadap diri sendiri.
Maka dari itu E&I ini mengajarkan kita lebih peduli dengan diri sendiri — betapa berharga diri ini kita kita merasa puas maka disaat itu pula kita merasa berenergi dan energi itu lagi bisa menyebar di lingkungan dimanapun kita berada. Wallahu a’lam.
Menetapkan 3 Rasa Syukur Mingguan
Setelah selama 7 hari full kita sudah menetapkan tugas harian mari kita menyelami lebih indah, lebih berkah & lebih bermakna lagi tentang gurihnya hidup kita yang kadang berada di hari nya menyenangkan tetapi ada juga yang menyedihkan.
Menetapkan 3 rasa syukur mingguan pastinya bukan berarti kita hanya bersyukur pada 1x seminggu saja, bukan itu. Kita dianjurkan untuk selalu mensyukuri atas apa yang kita peroleh hari ini, yang kemarin, dan yang kedepan.
Namun cara ini, akan mendorong kita lebih peka dan melihat dunia secara realistis yang sebenar-benarnya. Kehidupan ini asalnya memang fana namun ada banyak hal yang bisa dibuat bermakna.
Janganlah kita berputus asa, dari rezeki yang belum dirasa.
Janganlah pula kita terpaksa, kalaulah takdir dari Maha Kuasa.
Oke :V setiap dari kita ada kata-kata indah dari batin kita, jadi mari kita buat 3 contoh momen yang disyukuri mingguan secara simpel.
1. Alhamdulillah, minggu ini turun hujan sehingga mampu menyirami tanaman ku yang mulai layu.
2. Alhamdulillah, minggu ini masih bisa makan-makanan yang halal sehingga masih bisa beraktivitas.
3. Alhamdulillah, minggu ini dalam keadaan sehat seperti sedia kala walaupun sedikit cedera di bahu.
Kembali saya mengingatkan bahwa memulai rasa syukur bisa di mulai dari hal yang terkecil dan itu tidak harus 1 minggu 1 kali tetapi anjuran untuk menuliskannya cukup 3 poin selama 7 hari bisa sangat berdampak pada perubahan hidup yang semakin barakah.
Jadi apa saja hal yang Kamu syukuri dalam minggu ini, sobat barakah?
Menganalisa 1 Problem/Masalah Hidup
Tahukah Kamu, kerugian terbesar kita adalah terlalu fokus pada masalah yang sebenarnya ada hal yang lebih baik dari itu. Sebagai seorang muslim kita semua pernah diajarkan bahwa “Allah tidak akan menguji hamba-Nya (Manusia) di atas kesanggupan dirinya sendiri”.
Artinya dalam setiap 1 permasalahan yang telah Allah uji kepada kita ada terselip 2 kebaikan yang lebih baik. Misalnya, saja kita hari ini diberikanNya ujian berupa tidak memiliki duit sama sekali.
Contohnya:
Astagfirullah, minggu ini saya dilanda stres finansial sehingga saya merasa tidak bisa apa-apa jika menyangkut persoalan duit.
Jadi permasalahannya saat itu berarti stres finansial (1 problem/masalah), namun kalo kita pikirkan lebih dalam dari ujian ini misalnya semasa kita tidak beduit lalu teman atau calon istri barangkali tiba-tiba mau minjem dengan maksud gelap mau melarikan diri abis itu ngilang sehingga kita menolak ya memang gak ada duitnya pada saat itu (1 hikmah/kebaikan), Lalu kita mulai berpikir kalau aja kita punya duit nanti maka duitnya lebih baik membantu orang susah seperti saya hari ini (1 hikmah/ kebaikan).
Jadi totalnya ada 1 masalah = 2 kebaikan. Bagaimana jika masalahnya itu berenteng-renteng dan udah gak terhitung lagi tuh kebaikan jika kita mau memikirkannya lebih dalam.
Ingatlah agar terus bersabar dalam menghadapi ujian, terus ikhtiar atau bersungguh-sungguh berusaha mencari keberkahan hidup semata karena Allah, dan tawakal atau serahkan semua kembali kepada Allah yang Maha Berkuasa atas Segala Sesuatu.
Memang apa yang kita pelajari bersama ini tidak semudah dengan pengamalannya/ pengerjaannya namun yakinlah hanya kepada ia Yang Maha Penyayang & Maha Penolong.
“Ingatlah hanya mengingat Allah hati menjadi tentram”.
“Sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar”.
“Barangsiapa yang merasa dekat dengan Allah, maka Allah lebih dekat lagi kepada hamba-Nya itu”.
Wallahu a’lam bishawab.
Menetapkan PR (Karir/Profesional & Pribadi/Personal)
Jika Kamu memiliki karir sebagai pengusaha atau masih sebagai pelajar/ mahasiswa kita tetap harus menyeimbangkan antara tugas karir yang tadi saya maksud dan kehidupan kita sendiri.
Bahasa lainnya adalah keseimbangan antara pekerjaan & kehidupan. Dalam tugas mingguan maka tetapkanlah dua PR yang berbeda ini, misalkan:
1. Pekerjaan/karir : Insyaallah, minggu depan saya akan mempelajari literasi tentang ekonomi syariah & tren pemasaran digital agar hasilnya lebih berkah. (Tentang pekerjaan)
2. Kehidupan/pribadi : Insyaallah, minggu depan saya akan melatih diri supaya mensyukuri dari hal yang terkecil pun dan tetap mempelajari fiqih nikah agar keluargaku nanti samawa. (Tentang kepribadian)
Tidak ada yang salah dari apa-apa yang telah kita tetap dan harapkan selama kita memiliki niat yang benar di jalan Allah. Niat itu semata-mata untuk kebaikan hidup kita bukan semata-mata ria atau hanya ingin dipuji orang dengan pangkat & kedudukan tetapi nyatanya dampak dari niat baik kita itu memang akan mempengaruhi siapapun berkat pantulan energi yang baik kita yang telah diamalkan, insyaallah.
Berdo’a Untuk Kebaikan Dalam Hidup
Selanjutnya, memohon pertolongan dan sandaran hidup kepada yang Maha Kuasa. Ia dzat yang tak pernah lalai sedikitpun atas apa-apa saja yang terjadi di sepanjang hidup kita maka dari itulah penting segala niat kita dalam mengawali aktivitas dengan “Bismillah”.
Semua yang kita lakukan di tujukan semata karena Allah. Karena “Barangsiapa yang beramal di jalan Allah maka tidak ada satupun yang bisa menghalangi kecuali Allah”.
Mengapa ini menjadi sangat penting dalam menetapkan dalam tugas mingguan di catatan kita — tentu saja, dengan kita selalu banyak mengingat Tuhan yang Maha Kuat maka segala kelemahan kita di dalam segala urusan dapat dilewati dengan tegar & optimis.
Inilah contoh yang biasa saya praktekan dalam kegiatan ini:
“Bismillah, Duhai Maha Pemberi Rezeki Yang Tidak Terduga. Rahmatilah nabi Muhammad SAW. Ya Allah, Maha Kuat teguhkanlah saya dalam mencari keberkahan dalam hidup. Aaamiiin”.
Ingatlah, tidak ada perintah baku dalam hal ini. Kita bebas mengekspresikan segala permohonan do’a kita kepada sang Maha Pencipta Tampaknya ini dipandang sangat remeh namun memiliki kekuatan spiritual tak terbatas, insyaallah.
Apa doamu untuk pertumbuhan diri Kamu yang lebih baik, sobat barakah?
Buatlah Kutipan Singkat Dari Pengalaman
Biasanya ini adalah sesi akhir dari E&I (Evaluasi & Introspeksi) mingguan alias penutup. Membuat kutipan jika Kamu seorang yang suka merenung & pandai merangkai kata-kata menjadi puitis tentu menjadi hal mudah.
Namun bagaimana dengan Kamu yang tidak sekreatif itu, kalau begitu saya bagikan aja pengalaman dan salah satu contohnya:
² Diriku memiliki potensi yang unik dari yang lain. Jika saya tidak pandai di salah satu bidang bisa jadi saya pandai dalam bidang lainnya.
Membuat kutipan dalam proses ini adalah supaya memberikan dorongan diri sendiri berupa motivasi dari pengalaman dan benak bawah sadar kita sendiri.
Ingatlah bahwa kita semua cerdas, unik & kreatif. Namun sayangnya, tidak semua orang mengakui bahwa ia benar-benar kreatif padahal sejatinya ketika kita mampu memecahkan permasalahan hidup, sosial, pelajaran, ujian dan segala macam maka kita sudah menjadi bagian orang-orang kreatif.
Jadi apakah membuat kutipan singkat harus menjadi kreatif — Tentu, lagi-lagi tidak ada aturan baku karena hal itu bebas mengekspresikan diri mu sendiri. Pada intinya, kadang-kadang pengalaman kita sendirilah yang bisa menjadi pendorong semangat kita kedepan ketika kita berkata kepada diri sendiri “Aku masih kuat! Esok akan lebih baik!”.
Lakukanlah yang terbaik untuk dirimu dan jangan lupa bahwa sisi yang lemah kita harus kita akui tetapi haruslah didukung dengan memohon pertolongan kepada yang Maha Kuat.
Tetap semangat!
Selanjutnya: Strategi Pembagian Waktu Harian