Manfaat Mengatur Waktu Secara Bijak

Manajemen-Waktu-Barakah

Pengenalan Manajemen Waktu Barakah
Manfaat Mengatur Waktu Secara Bijak
Evaluasi & Introspeksi Harian untuk Produktivitas
Strategi Pembagian Waktu Harian
Sistem Prioritas Tugas 4 Kategori
Membangun Peta Jalan Hidup Berkah
Kesimpulan & Motivasi Manajemen Waktu

Apa itu Manajemen Waktu

Bagi seorang muslim, waktu adalah pengantar utama dalam beribadah yaitu sholat. Karena sholat dalam islam adalah tiangnya agama dan juga pertama yang akan di hisap nanti di akhirat, wa allahu a’lam.

Dalam pandangan kita sebagai orang awam waktu mungkin juga berarti adalah penunjuk maupun alarm misal waktu untuk bekerja, istirahat, mengaji, belajar, liburan, kursus dan hal lainnya.

Namun apapun itu, waktu bisa menjadi pedang bermata dua untuk kita. Jika digunakan dengan baik pada hal yang bermanfaat maka akan berpeluang untuk menyinari dunia ini.

Sebaliknya jika kita lalai terhadap waktu yang digunakan selama hidup kita maka lebih berisiko hidup kita di ambang rasa penyesalan & miskin selamanya.

Kemiskinan yang kita maksud bukan sekedar yang bersifat meterial tetapi juga intelektual dan hal lain yang memaksa kita tertinggal dari perjalanan hidup kita yang lebih baik.

Manfaat Mengatur Waktu Secara Bijak

Setelah mengenal waktu secara singkat, mari kita jelaskan pula manfaat menyeluruh dari waktu yang kita gunakan dengan baik. Saya berpendapat bahwa masing-masing kita mengalami pandangan tentang waktu yang berbeda namun saya ingin meng spesifikan itu bahwa waktu adalah kode.

Kode yang saya maksud tidak ada hubungannya dengan bahasa pemograman ya wkwkkk tetapi sebagai istilah bahwa ia adalah pengingat kita didunia ini.

Berikut kita telusuri manfaat waktu yang dikelola secara baik:

  • Terbiasa disiplin & merasa bersalah bila menunda-nunda
  • Hidup lebih optimis dalam menjalani hidup yang penuh tantangan
  • Bermimpi dengan mata terbuka & tampil lebih percaya diri
  • Lebih mudah mengembangkan keterampilan baru  
  • Memangkas jalan tergesa-gesa karena tergesa-gesa itu adalah perbuatannya setan

Oke! mungkin banyak lagi, sebelumnya mari kita jelaskan satu persatu agar pikiran kita lebih terang hehee

Terbiasa disiplin & rasa bersalah bila menunda-nunda

Hal ini tidak bisa dipungkiri lagi, dengan menetapkan waktu yang pasti buat kita sehingga ketika melakukan sesuatu semakin mudah bagi kita menghargai apa-apa saja yang ingin kita lakukan secara bermanfaat.

Pikiran menunda-nunda mejadi rasa bersalah sehingga dapat mendorong kita terus melangkah menjadi pribadi yang benuh dengan barakah.

Namun tentu saja, dalam menetapkan waktu bukan hanya tentang ketepatan namun juga konsisten alias istiqomah. Maka hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana rasa istiqomah itu tertanam kuat dalam diri kita.

Sedangkan saya pribadi pun, masih terus merangkak dalam mengamalkan hal ini hanya saja cara terbaik untuk mengelola diri kita secara istiqomah adalah menetapkan tujuan yang akan kita capai.

Dalam hal tujuan, saya akan membagikan dalam bebera spesifikasi yang penting di ingat yaitu tujuan sejati, tujuan spesifik & tujuan umum.

Secara singkat tujuan sejati kita adalah mencari keridhoan Allah yang kita harus tunduk dan patuh terhadap-Nya karena dalam segala yang ia telah tetapkan insyaallah mengandung hikmah yang baik & dalam apabila kita mau memikirkan kenapa itu bisa terjadi.

Sedangkan tujuan spesifik yaitu yang masih selaras dengan tujuan sejati namun bisa kita amalkan dengan lebih teratur. Penting di ingat, bahwa tujuan spesifik setiap orang berbeda-beda tetapi sebagai seorang muslim muara kita harusnya tetaplah sama.

Lalu tujuan umum adalah yang berkaitan dengan masalah di luar dari diri kita misalnya saja blog ini yang ingin menginspirasi umat agar hidup lebih berkah.

Tentunya, dalam penjelasan ini hakikatnya kita hanya memiliki satu tujuan namun pada perjalanannya kita harus menetapkan tujuan yang kita akan capai berdasarkan potensi yang Tuhan telah berikan kepada setiap hamba-Nya.

Dan ingatlah bahwa setiap dari kita memiliki keunikan maka gunakanlah kekuatan itu sebagai pembeda Kamu untuk melangkah lebih jauh dan menyebar kebaikan hidup didunia ini agar barakah.

Hidup lebih optimis dalam menjalani hidup yang penuh tantangan

Hidup bisa menjadi ringan dan menyenangkan di kala kita semua di uji dengan kesenangan atau kebaikan tetapi akan berbanding terbalik bika kita di uji dengan suatu keburukan.

Kita semua pernah berada di suasana itu dan kita juga tidak akan pernah tahu apa pula yang akan terjadi esok hari, minggu depan, bulan depan, tahun depan hingga masa depan.

Allah Ta’ala Maha Gaib, sehingga kemampuan kita hanya sebatas mengusahakan dan mensyukuri atas apa yang telah ia titipkan kepada kita. Ada kata puitis yang mungkin juga pernah terbesit dalam benak kita yaitu “Semua ini hanya titipan (Allah)”.

Kadang kalanya pasang surut kehidupan yang melanda kita bisa terjerembab oleh prilaku kemaksiatan yang bahkan di zaman sekarang itu bisa di lakukan di mana saja, naudzubillah.

Kehilangan pekerjaan, kehilangan orang yang di cintai ataupun putus cinta yang membuat pikiran meronta, emosi bergejolak, rasa campur aduk dan segala hal yang tak tahu harus kemana mencari solusi itu semua.

Itulah mengapa agama itu penting. Bahwa sebenarnya agama inilah sebagai penasihat kita dalam gundah gulana maupun saat bersuka ria agar tidak mejadi hamba Allah yang melampuai batas, wa allahu a’alam.

Kembali ke persoalan waktu, mengapa yang demikian penjelasan tadi penting karena dalam memaknai waktu kita juga harus belajar memahami takdir atau ketentuan dari Tuhan yang Maha Penyayang agar hati kita tentram.

Orang-orang yang optimis sejatinya mereka yang sudah mengenal dirinya sendiri dengan sepenuhnya. Orang itu belum bisa mengenal dirinya apabila belum mampu mengenal Tuhannya.

Maksudnya adalah sebagai seorang muslim kita di ajarkan untuk beriman bukan hanya sampai tenggorakan saja alias islam KTP tetapi hakikat sebenarnya kita beriman tidak hanya terikat oleh waktu namun menggali lebih dalam tentang ke Esan Tuhan sebagaimana termaktud dalam Pacasila kita sebagai warga Indonesia.

Rasa optimis akan kita dapatkan bila kita mau menggali lebih dalam tentang siapa kita dan tujuan kita sehingga memudahkan kita dalam mengelola waktu-waktu kita dalam beramal kebaikan.

Bermimpi dengan mata terbuka & tampil lebih percaya diri

Dengan waktu yang teratur dan konsiten yang telah kita jaga secara berangsur apa yang kita mimpikan bisa jadi lebih baik dari apa yang kita ekspektasikan. Mungkin kita akan bermimpi secara spesifik dimasa lalu seperti ini namun sekarang atau di masa yang akan datang bisa berwujud yang lebih baik lagi dari pada yang kita impikan sebelumnya.

Maksudnya adalah jangan bernah berhenti bermimpi walaupun pengalaman-pengalaman sakit kadang menghantui kita. Cobalah agar merangkai mimpi yang penuh manfaat/barakah dalam hidup ini.

Salah satu tokoh yang mempraktekan ini yaitu salah satu Founder startup yang saat ini kita kenal perusahaannya adalah Tokopedia. Beliau menyadari bermimpi dengan mata terbuka adalah bagian dari pada pembuka pintu peluang yang besar dan menjadikan itu sebagai kekuatan.

Lalu, apa yang membuat kita kadang merasa tidak pede alias percaya diri yakni masih banyak penundaan dari kita yang semestinya itu bisa diatas dengan pengelolaan waktu yang baik.

Mungkin 7 dari 10 dari kita pernah memiliki rencana memulai jadi lebih baik mulai dari esok pada dan seterusnya. Lalu 20% nya berhasil dan 80% nya nyaris gak melakukan apa-apa.

Tidak apa-apa, jika kita tidak terlalu menuntut diri kita lebih dari orang kira, hanya saja percayalah membangun kebiasaan jadi lebih baik di butuhkan konsisten dari hari kehari maka dari itulah buatlah perencanaan sedini mungkin seperti besok aku akan memulai membaca ebokk dari topik yang saya nikmati cukup 5 menit.

Tahukah kamu, bahwa cara ini jika dilakukan ada keinginan bagi kita menambah-menambah waktu dari 5 menit jadi 15 menit, 30 menit , 1 jam ataupun lebih namun akan lebih baik jika kita menetapkan waktu yang realistis bukan perfeksionis ya, sobat barakah xixixiii.

Menurut Kamu apakah ada kaitannya antara kepercayaan diri terhadap manajemen waktu, sob?

Lebih mudah mengembangkan keterampilan baru

Sebelumnya sudah kita sentil nih! :V

Oke tetap kita bahas, belajar dari pengalaman saya sebagai pekerja kreatif selama 6 tahunan ini. Keterampilan baru apapun itu akan lebih mudah kita pelajari pastinya jika sesuai dengan topik & tujuan yang kita pilih.

Ada kutipan “Hidup itu pilihan, Tinggal pilih aja”. Mungkin emang tidak salah dengan kata-kata itu tetapi hal yang perlu kita pilih adalah bagaimana akitivitas yang selama ini kita lakukan bisa berdampak kepada pengembangan diri & potensi kita.

Bagaimana cara terbaik untuk memulai adalah dengan menetapkan 3 poin utama dari topik yang tertarik mau kita pelajari dan di bidang yang berdampak kepada potensi kita dalam jangka panjang.

Sebagai Pengusaha Kreatif saya bukan hanya menggali tentang ilmu desain grafis, tetapi saya juga perlu ilmu pengembangan bisnis, pemasaran digital & ekonomi syariah.

Semua itu penting bagi saya, untuk mencapai tujuan hasil yang barokah dikemudian. Itulah kenapa tujuan itu penting sehingga kita juga perlu membagi bagian-bagian yang kecil dari tujuan kita saat ini.

Misalnya jika kita ingin menjadi seorang komikus yang berpengaruh, berarti kita perlu membaginya dalam 3 bagian utama yakni konsisten berkarya, bangun/gabung komunitas, terbuka pada kritikan. Dari bagian kecil ini bagi terus hingga menjadi hal yang paling spesifik yang kita mampu lakukan.

Dalam prosesnya, kadang yang kita lakukan tidak sejalan dengan apa yang telah kita ekspektasikan sebelumnya namun jangan menyerah ini adalah proses tranformasi kita untuk menjadi seorang yang lebih tangguh.

Ingatlah Kamu membaca blog ini bukan menjadi orang rata-rata tetapi kita disini memiliki tujuan hidup untuk keberkahan yang lebih baik. Itu karena Kamu pantas menjadi orang terbaik di zaman ini.

Memangkas jalan tergesa-gesa karena tergesa-gesa itu adalah perbuatannya setan

Kata terburu-buru, tergesa-gesa atau sinonim dari kata ini mungkin telah menjadi konsumsi di telinga bahkan di lapangan tempat kita sekolah, bekerja dan lainnya.

Ada sebuah kutipan “Tidak ada apa-apa yang terjadi di masa depan Kamu sekarang”. Artinya apa — Kita kalo memiliki umur yang panjang tetap menjadi penghuni bumi ini, kita masih bisa makan-makanan yang bisa kita syukuri, dan masih ada orang-orang soleh yang bisa kita jadikan sahabat terutama keluarga.

Maknanya lebih mudah dari pengamalannya yakni untuk apa kita memburu waktu jika masih ada kesempatan. Jadilah orang pertengahan tidak terlalu cepat & tidak terlalu lambat. Ada yang salah?

Kenapa kita harus menghindari dari tergesa-gesa misal saja masih ada dealine tinggal esok hari namun jika kita gagal memenuhi deadline itu berarti kita akan bla-bla-bla-bla. Ingatlah kebohongan terbesar yang kita lakukan sediri didunia ini adalah “Prasangka”.

Kenapa gak kita ubah cara kita memandang dalam kasus yang tadi misal “oke, deadline hanya tinggal besok namun pengerjaannya belum cukup sempurna. Tidak apa-apa!  Jika itu bukan peluang saya toh Tuhan telah menetapkan yang terbaik buat saya, insyaallah”.

Disinilah peranan manajemen/pengelolaan waktu menjadi penting. Dalam kehidupan ini kita hanya bisa bersabar, berikhtiar (bersungguh-sungguh dalam kebajika) & bertawakal (berserah diri atas hasil akhirnya kepada-Nya).

Maka dari itu sebelum kita memulai sesuatu yang paling penting adalah niat agar kita gak tersesat dalam serangkain tugas-tugas yang menumpuk. Bismillah, ayo kita lakukan.

Resiko Jangka Panjang Dari Kelalaian

Waktu sudah kita singgung ibarat “pedang bermata dua” satunya di depan kita dan satunya lagi di depan kepala kita. Jika kita benar meletakan waktu itu untuk kebaikkan maka ia bisa menjadi pintu jalan baru menuju kehidupan yang barakah sepanjang masa.

Bagaimana jika tidak — tentu, mari kita lanjutkan resiko akibat kelalaian kita jika terus meletakan waktu kepada hal yang menyia-nyiakan.

Alhamdulillah, sebelumnya kita bisa membahas ini bersama karena persoalan waktu itu sangat penting untuk perubahan pribadi kita yang lebih baik kedepannya sehingga kita perlu mengenal resiko yang lebih terperinci akibat lalai menggunakan waktu dengan baik.

Sebagai makhluk yang terus belajar agar lebih baik, kesempurnaan bukanlah target utama kita hidup di dunia ini sehingga dalam mengatur waktu seperti tugas yang kita ingin lakukan hari ini, minggu ini, bulan depan, tahun depan atau masa yang akan datang kerap kali melenceng dari yang kita inginkan.

Resiko dalam kelalaian waktu membuat kita terombang ambing dalam zaman & angan-angan dunia misalnya saja distraksi (gangguan) media sosial, desas desus isu berita yang tidak mengenakan jiwa, pembandingan diri dengan selebgram ataupun temen yang sudah mapan hidupnya.

Ada terbesit di dalam hati kita iri walau sebesar isu kuaci, walaupun kita tidak menyukai itu ada. Inilah penting jadinya kita menempatkan waktu pada posisi yang mengarahkan kita kepada diri kita yang sejati.

Diri kita yang sejati itu didalamnya ada akal, hati nurani, jasad, & nafsu. Didalam akan ada keinginan untuk menyerap semua keingin tahuannya pada persoalan ilmu-ilmu yang bermanfaat namun ia tidak bisa menjangkau hakikat ilmu yang di luar nalar kecuali hati nurani seperti rasa empati.

Namun dibalik itu ada jasad yang membutuhkan energi untuk bergerak seperti berjalan, berlari ataupun berolahraga dan nafsu yang bilamana kita terus turuti malah menjadi belati diri sediri sehingga perlu kiranya kita menekan secukupnya.

Intinya adalah dalam persoalan hidup yang sekarang atau apapun jamannya jangan lupakan “ada hak diri kita atas kita sendiri”. Maknanya jika kita lalai mengatur hak diri kita maka ia bisa memberontak, kesakitan, berteriak & membentak dalam diri maka perlulah kita menyadari kapan diri kita membutuhkan kita dan kapan kita bertindak sebagai orang yang adil.

Adil yang saya maksudkan adalah seimbang, seimbang dalam berbuat & seimbang pula dalam bertanggung jawab, tidak kurang tidak lebih. Hidup ini adalah kesempatan buat kita berbuat dengan penuh kesadaran namun kita bisa juga malah sibuk menasehati orang lain dan abai terhadap diri sendiri.

Tidak ada yang benar-benar sempurna didunia ini kecuali Allah yang Maha Sempurna. Dan sebaik-baik panutan bagi kita adalah meneladani akhlak Muhammad SAW.

Selanjutnya: evaluasi & Introspeksi Harian untuk Produktivitas

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top